5 Juni 2025 – Sebuah kebanggaan kembali menyelimuti keluarga besar Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang. Empat orang alumninya resmi dilantik dan menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Momentum ini tidak hanya menjadi kabar gembira bagi para alumni, tetapi juga menegaskan kualitas pendidikan tinggi di daerah, bahwa lulusan kampus perbatasan pun mampu bersaing di level nasional.

Tiga di antara alumni yang dilantik berasal dari Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah), dan saat ini mengemban amanah sebagai Penghulu PNS di berbagai wilayah. Sispandi, S.H., M.E., adalah salah satunya. Ia baru saja menyelesaikan studi magister pada Program Studi Ekonomi Syariah di IAIN Pontianak, dan kini mengabdi sebagai Penghulu PNS di KUA Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang. Perjalanan akademiknya yang berkelanjutan menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan diri, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan pengabdian bisa berjalan beriringan.

Tak kalah inspiratif, Arman, S.H., kini bertugas sebagai Penghulu PNS di Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang. Di tengah tugas sebagai ASN, Arman tetap melanjutkan pendidikan pascasarjana dan kini tengah menempuh semester empat pada Program Studi S2 Hukum di Universitas Semarang. Sosoknya menjadi contoh nyata bahwa seorang pelayan masyarakat tetap bisa menjadi pembelajar sejati.

Sementara itu, Lukman Trijaya Abadi, S.H., M.H., menjadi figur yang turut mengangkat nama STAIMA Sintang di luar Kalimantan. Ia baru saja menyelesaikan ujian tesis pada Program Studi S2 Hukum Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan kini ditugaskan sebagai Penghulu PNS di KUA Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Lukman menjadi satu-satunya alumni jurusan Syariah STAIMA yang bertugas sebagai ASN di wilayah Jawa Tengah, menandai capaian luar biasa dalam lintas wilayah dan jenjang akademik.

Sementara itu, dari jalur pendidikan, Nanda Wardani, S.Pd., turut dilantik sebagai Guru PNS dan kini mengajar di MTs Negeri 1 Sintang. Ia adalah satu-satunya alumni Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIMA Sintang yang lolos sebagai guru ASN tahun ini. Perjalanan Nanda memperlihatkan bahwa lulusan pendidikan Islam di daerah pun memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan turut serta mencerdaskan generasi bangsa.

Capaian keempat alumni ini bukan hanya kebanggaan bagi mereka pribadi dan keluarga, tetapi juga menjadi cerminan keberhasilan STAIMA Sintang sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang terus berkembang. Di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan geografis, kampus ini terus melahirkan lulusan yang tidak hanya berilmu, tetapi juga siap mengabdi dan berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Kisah sukses mereka adalah bukti bahwa tekad, kerja keras, dan semangat belajar tak mengenal batas wilayah. STAIMA Sintang, meski berada di kawasan perbatasan, telah menunjukkan bahwa kualitas tidak ditentukan oleh lokasi, melainkan oleh niat dan perjuangan. Semoga kisah para alumni ini menginspirasi generasi muda Kalimantan Barat dan mahasiswa STAIMA lainnya untuk terus berusaha, belajar, dan tidak takut bermimpi besar. (Gunawan Meidianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *